Alkisah, pada zaman dahulu hiduplah seorang petani dengan keluarganya dipinggir hutan dalam sebuah gubuk tua. Hidupnya sangat miskin.
Pada suatu malam si petani ini bermimpi didatangi oleh orang tua yang memberitahukan bahwa dibawah pohon belakang rumahnya ada seekor angsa yang akan memberikan kekayaan padanya. Si orang tua berpesan supaya sipetani ini menjemput angsa itu dan memeliharanya dengan baik.
Ketika terbangun dari
tidurnya, si petanipun langsung menuju ke belakang rumahnya menjemput angsa
yang diberitahukan si orang tua yang ada dalam mimpinya.
Dan... benar sekali. Si petani
menemukan seekor angsa, lalu angsa tersebut dibawanya pulang dan dipeliharanya.
Tak lama berselang, alangkah
terkejutnya si petani melihat angsa yang dipeliharanya bertelor berwarna
kekuning-kuningan.
Setelah dibawa kepasar dan diteliti,
ternyata angsa yang dipeliharanya ini telornya adalah Telor Emas yang mahal
harganya.
Setiap hari angsanya bertelor
emas. Sipetani mendadak menjadi orang terkaya dikampungnya sehingga bisa
membeli rumah mewah, kenderaan, dan kebun.
Pada suatu hari, si petani
terobsesi untuk mendapatkan harta lebih banyak lagi dari angsa yang
dipeliharanya. Karena tidak sabaran karena sifat tamak dan loba, akhirnya si
angsa dibelah perutnya untuk diambil seluruh telor emasnya.
Tahukah anda apa yang
terjadi ? Ternyata tidak ada satupun telor emas yang ditemukan didalam perut
angsa.
Akhir kisah, si petanipun
jatuh miskin dan meninggal dalam keadaan miskin.
Kalau kita analogikan dalam
pekerjaan kita, kita adalah petaninya, angsa adalah aset yang kita miliki untuk
menunjang kebutuhan pekerjaan kita, dan telor mas adalah gaji/komisi/bonus yang
kita terima.
Bila dalam sebuah perusahaan
karyawan adalah termasuk aset perusahaan yang perlu mendapatkan perhatian, demikian
pula bila kita adalah seorang “Leader”
dalam bisnis MLM yang kita ikuti, maka downline kita adalah juga aset bagi kita
yang perlu mendapat perhatian kita.
Seorang “Leader” tidak bisa
hanya memaksakan downlinenya untuk menjual dan merekrut member baru
sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan sumberdaya yang dibutuhkan downline
tersebut untuk memperlancar pekerjaannya.
Kita harus memperhatikan
kebutuhan downline kita, misalnya kebutuhan brosur, slide presentasi, pelatihan
yang berhubungan dengan product knowledge, pelatihan yang berhubungan dengan
komunikasi atau presentasi, dan pelatihan lainnya yang berhubungan dengan soft
skill untuk memperlancar tugas-tugasnya.
Bila kita mau mengekselerasi sukses yang kita inginkan, maka kita harus memberi perhatian yang lebih pula pada aset yang kita miliki. Inilah yang disebut dengan Akselerasi sukses dengan Prinsip Keseimbangan dalam Bisnis.
Semoga bermanfaat.
NB:
Info detail tentang peluang usaha diperusahaan DXN Internasional yang
bisa dikerjakan dari rumah saja dan berpotensi penghasilan jutaan
perbulan dapat anda pelajari disini!
